JAKARTA – Pemerintah bergerak memperkuat pondasi pendidikan sejak dini. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyiapkan program beasiswa bagi 12.500 guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan sekolah dasar yang belum bergelar D4 atau S1. Langkah ini menjadi bagian dari upaya akselerasi wajib belajar 13 tahun yang akan dimulai dari PAUD.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menuturkan, masih ada sekitar 233 ribu guru di Indonesia yang belum menyandang kualifikasi pendidikan tinggi. Dari jumlah tersebut, prioritas diberikan kepada guru PAUD dan SD karena mereka memegang peran penting dalam tahap awal pembelajaran anak.

“Dalam data kami, masih banyak guru PAUD yang belum D4 atau S1. Tahun ini kita mulai memberikan beasiswa melalui sistem Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) bersama perguruan tinggi yang berwenang. Jumlahnya 12.500 guru,” ujar Mu’ti di Jakarta, Minggu, 21 September 2025.

Selain peningkatan kualitas tenaga pendidik, Kemendikdasmen juga menggulirkan program pembangunan satu PAUD di setiap desa. Kebijakan ini digarap bersama Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal. “Kalau desa belum punya PAUD, kita dorong untuk mendirikan. Kalau sudah ada, maka kita perkuat yang ada,” tambah Mu’ti.

banner 920x450

Dengan dua langkah ini—beasiswa untuk guru dan perluasan akses PAUD—pemerintah menegaskan bahwa wajib belajar 13 tahun bukan hanya wacana, melainkan strategi jangka panjang untuk memperluas kualitas dan pemerataan pendidikan dasar di seluruh penjuru negeri.