Wajo, Sulsel – Malam di Lapangan Merdeka Sengkang seolah menyatu dengan lantunan salawat. Ribuan jamaah, santri, dan masyarakat Wajo larut dalam As’adiyah bersalawat bersama majelis Az Zahir pada Kamis, 2 Oktober 2025. Di panggung Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI) 2025 itu, suasana religius menyeruak, menggema dari satu suara ke suara lain.

“Asal kita bersyukur, tiada kata pantas selain salam kepada Nabi Muhammad Saw. Beliau utusan Allah yang membawa kita dari alam kegelapan menuju terang,” tutur Andi Rosman dalam sambutannya, suaranya bergetar menahan rasa.

Kehadirannya sebagai tuan rumah didampingi Wakil Bupati, dr Baso Rahmanuddin, menambah khidmat acara. Terlebih, hadir pula tokoh besar seperti Gurutta tau malebbita, Prof. KH Nasaruddin Umar, dan Habib Ali Zainal Abidin Assegaf. Nama-nama ini menghadirkan nuansa spiritual yang kuat, seolah menebarkan keberkahan bagi seluruh peserta MQKI 2025.

“Jika kita terus memuji Rasulullah, yakinlah hidup akan tentram dan damai,” pesan Prof. Nasaruddin Umar di hadapan ribuan santri dan masyarakat yang larut dalam zikir cinta.

banner 920x450

Gelaran As’adiyah bersalawat ini bukan sekadar agenda dalam rangkaian MQKI 2025 yang berlangsung pada 1–7 Oktober. Malam itu, Lapangan Merdeka Sengkang menjelma menjadi ruang batin, tempat seorang pemimpin melebur bersama rakyatnya, bersujud dalam cinta kepada Rasulullah.

Lapangan itu kini bukan hanya saksi keramaian, melainkan saksi air mata seorang pemimpin yang larut dalam syair salawat. Sebuah pengingat, bahwa kekuatan pemimpin terletak bukan hanya pada wibawa, melainkan juga pada kerendahan hati yang bersandar pada cinta ilahi. (*)