LUWU – Pemerintah Kabupaten Luwu di bawah kepemimpinan Bupati H. Patahudding dan Wakil Bupati Muh. Dhevy Bijak Pawindu mencatat capaian positif dalam upaya pengentasan kemiskinan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, Luwu berhasil menempati posisi keempat dari 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan dengan penurunan angka kemiskinan terbesar pada 2025.

Kepala BPS Luwu, Andi Cakra Atmajaya, mengungkapkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2025 memperlihatkan angka kemiskinan di Luwu turun dari 11,70 persen pada 2024 menjadi 10,97 persen atau menurun sebesar 0,73 persen. Jumlah penduduk miskin berkurang 2.480 jiwa, dari 44.240 orang pada 2024 menjadi 41.760 orang pada 2025.

“Penurunan ini menempatkan Luwu pada posisi keempat di Sulsel setelah Kota Parepare, Pangkep, dan Luwu Timur. Capaian ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri di awal masa kepemimpinan Bupati Patahudding dan Wabup Dhevy,” ujar Andi Cakra di Belopa, Jumat (26/09/2025).

Selain itu, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) juga menunjukkan tren membaik. Pada 2024, P1 tercatat 2,05 poin dan turun menjadi 1,49 poin di 2025. Sementara P2 turun dari 0,53 poin menjadi 0,28 poin. “Perbaikan ini menunjukkan kondisi warga miskin di Luwu semakin membaik dan memberi peluang besar untuk menurunkan angka kemiskinan ke satu digit di masa mendatang,” tambahnya.

banner 920x450

Menurut BPS, sejumlah program kerakyatan pemerintah daerah, mulai dari bantuan sosial, distribusi bibit pertanian, hingga peningkatan kesempatan kerja di sektor investasi, menjadi faktor penting dalam capaian tersebut.

“Dengan keberhasilan ini, Pemkab Luwu semakin percaya diri melanjutkan intervensi program pembangunan yang berfokus pada pengentasan kemiskinan. Target ke depan adalah menurunkan angka kemiskinan hingga di bawah 10 persen,” jelas Andi Cakra.

BPS menegaskan, penghitungan angka kemiskinan dilakukan dengan mempertimbangkan pengeluaran masyarakat baik untuk kebutuhan makanan, seperti beras, ikan, telur, maupun non-makanan, seperti listrik, PDAM, dan cicilan.