JAKARTA, kartamedia.id – Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Ahmad Heryawan, menilai gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang tercapai pada Rabu (15/1/2025) sebagai langkah awal menuju perdamaian yang berkelanjutan di kawasan Timur Tengah.

“Gencatan senjata antara Hamas dan Israel sangat penting tidak hanya untuk menghentikan kekerasan sementara, tetapi juga sebagai langkah pertama menuju perdamaian yang lebih stabil dan berkelanjutan,” ujar Ahmad Heryawan, yang akrab disapa Aher, di Jakarta, Kamis (16/1/2025).

Aher menyambut baik kesepakatan tersebut, termasuk pertukaran tawanan antara kedua pihak, yang dinilainya sebagai momentum signifikan untuk meredakan ketegangan di Palestina dan kawasan Timur Tengah, yang selama ini menjadi sorotan dunia.

banner 300x600

“Meskipun penuh tantangan, keberhasilan gencatan senjata ini dapat membuka jalan bagi diplomasi yang lebih efektif, penyelesaian konflik, dan perlindungan hak asasi manusia di wilayah tersebut,” tambahnya.

Aher menjelaskan tiga alasan utama mengapa gencatan senjata ini memiliki arti penting:

  1. Perlindungan Nyawa Warga Sipil:
    Gencatan senjata, kata Aher, memberikan kesempatan untuk melindungi nyawa warga sipil, terutama perempuan dan anak-anak, yang menjadi korban utama dalam konflik ini.
  2. Akses Bantuan Kemanusiaan:
    Konflik yang berkepanjangan telah mengisolasi banyak wilayah dan menyulitkan distribusi bantuan. Gencatan senjata memungkinkan organisasi kemanusiaan untuk mengirimkan makanan, obat-obatan, air bersih, dan kebutuhan mendesak lainnya kepada masyarakat terdampak.
  3. Ruang untuk Diplomasi Damai:
    Gencatan senjata menciptakan stabilitas sementara yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong perundingan damai lebih lanjut, guna menyelesaikan akar masalah konflik, termasuk hak kemerdekaan bangsa Palestina.

Kesepakatan gencatan senjata diumumkan oleh Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, di Doha, pada Rabu (15/1/2025). Kesepakatan tersebut diharapkan dapat menghentikan agresi dan genosida yang telah meluluhlantakkan Jalur Gaza.

Rencana gencatan senjata ini akan berlangsung dalam tiga tahap, dengan implementasi yang dijadwalkan mulai Minggu (19/1/2025). Ahmad Heryawan berharap momentum ini dapat dimanfaatkan untuk menciptakan perdamaian yang lebih solid dan berkelanjutan bagi kawasan Palestina dan Timur Tengah.