MAKASSAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan mutasi/rotasi Tenaga Kesehatan (Nakes) besar-besaran, yakni sebanyak 800 orang. Mereka dimutasi kebanyakan dari Makassar ke daerah lain.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Sulsel, Jufri Rahman mengatakan, sebanyak 800 lebih Nakes dilakukan rotasi dan disebar ke Rumah Sakit (RS) yang disesuaikan dengan kebutuhan di daerah.
Rotasi mutasi itu dipimpin oleh tim khusus dari Dinas Kesehatan Sulsel yang telah bekerja selama beberapa bulan terakhir.
“Iya, ada 800an lebih disebar di rumah sakit disesuaikan dengan kebutuhan beban kerja. Itu ditangani oleh tim khusus. (Dirotasi) Tetap di provinsi, rotasi namanya. Ada dari RS Labuang Baji dipindahkan ke La Mappenning karena di sana butuh misalnya ahli paru, umpamanya,” jelas Jufri kepada Herald Sulsel, di Rujab Gubernur Sulsel, Kamis, 29 Agustus 2025.
Jufri bilang, RS milik Pemprov Sulsel di Makassar sudah melebihi kapasitas, sehingga beberapa Nakes itu dirotasi ke daerah sesuai kebutuhan daerah tersebut.
“Sebagian seperti itu (kelebihan nakes di Makassar). Menurut tim ini, ada RS over. Karena BLUD, dia membiayai dirinya sendiri jadi semakin banyak ditempatkan di situ, maka penghasilan itu dibagi ke banyak orang. Maka dari itu diratakan,” ungkapnya.
Soal protes Nakes yang dimutasi kata Jufri itu adalah hal yang wajar. Ia juga menyoroti sistem mutasi dan rotasi Nakes ini.
“Boleh jadi. Tidak kan jaminan mereka yang melakukan penataan itu tahu betul kondisi rill di OPD atau rumah sakit yang bersangkutan. Sebetulnya mutasi itu harus dilakukan secara hati-hati, selektif dan terpola. Tidak boleh dilakukan apa adanya, saya tidak mengatakan serampangan, tapi apa adanya. Apalagi kalau mutasi itu ada apanya,” terangnya.
“Yang paling tahu yang dibutuhkan oleh rumah sakit itu adalah Kepala Rumah Sakitnya. Makanya harusnya Kepala Rumah Sakit itu ditanya, siapa yang mau dikeluarkan dan apa yang dibutuhkan, konon kabarnya begitu juga. Tapi kenyataannya ada beberapa yang tidak sesuai yang disampaikan Kepala Rumah Sakit, itu info yang saya tahu, info yang beredar, perlu dikonfirmasi lagi,” tambah Jufri.
Tinggalkan Balasan