BELOPA, kartamedia.id— Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Luwu, Polda Sulsel, menggelar kegiatan pengamanan jalur pagi sebagai bagian dari upaya mendukung aktivitas masyarakat sekaligus menjaga ketertiban dan kelancaran lalu lintas.
Kegiatan rutin ini juga dilengkapi dengan edukasi serta penindakan terhadap pengendara, baik roda dua maupun roda empat, yang melakukan pelanggaran yang terlihat jelas di jalan.
Acara berlangsung di kawasan tertib lalu lintas (KTL) Jalan Trans Sulawesi, Kota Belopa, Kabupaten Luwu, pada Kamis (16/01/2025), dan bertujuan untuk menciptakan rasa aman serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas.
Anggota Satlantas Polres Luwu dikerahkan di beberapa titik strategis seperti di depan sekolah, persimpangan, serta lokasi-lokasi yang ramai dengan aktivitas masyarakat. Selain memastikan kelancaran arus lalu lintas, petugas juga melakukan tindakan terhadap pelanggaran seperti pengendara yang tidak memakai helm, menggunakan knalpot brong, serta kendaraan yang tidak memenuhi standar keselamatan.
Selain penindakan, Satlantas Polres Luwu juga aktif mengedukasi langsung para pengguna jalan dengan mengajak pelanggar untuk berdialog mengenai pentingnya disiplin berlalu lintas demi keselamatan bersama. Petugas juga membagikan selebaran yang berisi informasi keselamatan berkendara kepada pengendara dan anak-anak sekolah, guna menanamkan budaya tertib berlalu lintas sejak dini.
Kasat Lantas Polres Luwu, AKP Sarifuddin, S.H., M.H., menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas. “Aturan lalu lintas dibuat untuk melindungi kita semua. Penggunaan helm, kelengkapan kendaraan, dan kepatuhan terhadap rambu-rambu adalah tanggung jawab kita semua demi keselamatan bersama. Melalui edukasi dan penindakan ini, kami berharap masyarakat lebih memahami pentingnya disiplin di jalan,” ungkap AKP Sarifuddin.
Kasat Lantas juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat, khususnya pengendara di Kota Belopa, untuk selalu menerapkan budaya tertib berlalu lintas. “Ingat, kecelakaan tidak terjadi begitu saja; semuanya berawal dari pelanggaran,” tambahnya.
Dengan sentuhan humor, AKP Sarifuddin menambahkan pesan edukatif, “Ingat, jatuh di aspal itu tidak seindah jatuh cinta.”
Diharapkan kegiatan ini tidak hanya memberi efek jera bagi pelanggar, tetapi juga mendorong terciptanya budaya berlalu lintas yang lebih tertib dan aman di Kabupaten Luwu.
Tinggalkan Balasan